Dear God,
I asked for a beautiful Fresh Flower
but You gave me cactus
it was ugly and prickly
and then I asked again for some butterflies
Oh .. what a surprised
you gave me worms
which have furs and disgusting
I was Shocked,
Dissapointed,
Sad,
But in a couple days later
Suddenly
I’ve seen the cactus change into flower
the flower was so beautiful with many colors
and that worms
change into butterflies
very beautiful astonishingly
flying freely on springtime
God’s way always the Best
----------------------------------------(http://wilmenlusthomsusanto.wordpress.com/)
Manusia mana yang tidak punya banyak keinginan. Semua punya, termasuk saya. Di wish list itu tertulis banyak keinginan. Saya ingin ke Korea, Saya ingin punya pacar ganteng, Saya pingin punya gadget tercanggih tahun ini, saya pingin punya rumah 1 M, saya pingin blaa..bla..bla..Kalau dituliskan mungkin blog saya bisa penuh kali :p. Tapi yah, namanya keinginan selalu saja bertambah seiring dengan banyaknya kita melihat orang lain yang lebih dari kita, lihat di media cetak, media elektronik barang yang dipamerkan, atau bisa dilihat dimanapun secara tidak sengaja, namun berhasil membuat kita kepikiran untuk memilikinya.
Kayaknya memang enak ya, mengkhayal mempunyai semua hal yang diinginkan. Tapi ketika kita terbangun dari khayalan tersebut, apa yang kita lakukan. SIGH*
apa yang kita harapkan seringkali tidak sesuai harapan kita. Cuman bikin sakit hati mimpi setinggi langit, ujung-ujungnya juga bakalan sakit hati, stop berharap deh. Gitu curhatan kita seringkali ya..Tapi setelah ngomel-ngomel enggak jelas begitu apa yang kita dapat? TIDAK ADA. Justru kita makin jauh dari keingina tersebut. Lantas kenapa dari sekian keinginan itu tidak ada satupun yang terwujud?
Tuhan itu Maha Adil. Dia memberikan apa yang kita butuhkan bukanlah yang kita inginkan. Sebab seringkali mata kita terhalang oleh hal-hal yang tidak bisa kita jangkau. Namun kita terlanjur berharap lebih kepada hal tersebut sehingga berkat luar biasa tidak dapat dirasakan.
Saya bukan bermaksud menggurui, saya juga berasal dari pemikiran yang sempit tersebut. Namun setelah banyak membaca disana sini juga mendengar banyak kesaksian mengenai Tuhan, saya tersadar untuk melepaskan pola pemikiran yang salah ini. Sebetulnya saya punya banyak berkat, namun saya melihatnya sebagai bencana. Saya terlalu mengharapkan hal yang terlalu tinggi dan diluar kemampuan saya. Bagaimana mungkin saya bisa tahu berjalan kalau saya tidak mau belajar? Sebenarnya jika yang kita lakukan seadanya, mengapa berharap hal yang berlimpah? Jika kita melakukan yang terbaik, pastinya hasilnya juga baik. Tentunya sesuai dengan jalanNya.
:)
berserah padaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave your comment please :)