Saya sudah mengalami banyak kali wawancara, dan setelahnya saya tidak diterima. Dulu saya masih menganggapnya tidak fair'. Kenapa? Pdahal saya sudah menjawabnya dengan baik, saya rasa. Namun setelah dipikirkan dan bertanya kesana kemari ternyata tidak cukup hanya dengan pengetahuan teoritis saja. Saya akui saya pasif dalam menjawab pertanyaan pewawancara. Padahal itu adalah kesempatan langka yang harus saya manfaatkan sebaik-baiknya. Namun berakhir dengan saya hanya menjawab pendek-pendek tentang diri saya. Sehingga saya yakin pewawancaranya belum bisa menangkap Passion saya untuk berkerja bersama mereka, dan bahwa saya orang yang tepat yang mereka cari-cari untuk menjadi partner kerja mereka.
Hal itulah yang membuat saya belajar untuk lebih ingin tahu mengenal saya ini orangnya seperti apa, apa kekurangan dan kelebihan saya. Bagaimana kekurangan saya bisa di diubah menjadi kekuatan diri saya. Semua itu saya renungkan. Dan setelah pernah bekerja, saya jadi lebih memahami dunia pekerjaan memang bukanlah mempekerjakan robot yang pintar, yang mau disuruh ini itu. Tapi kita juga harus mampu menyesuaikan diri dengan iklim di tempat kerja. Karena banyak kali karyawan hrus resign bukan karena pekerjaan yang berat melainkan konflik dengan rekan kerja atau bahkan atasan. Oleh karena itu sebisa mungkin dihindari dan bahkan harus lebih paham situasi dan pandai menempatkan diri. Tempat kerja akan terasa seperti rumah sendiri bila kita get along well dengan orang-orangnya.
Jadi kesan pertama itu yang akan jadi kunci kita memasuki gerbang perusahaan, manfaatkan sebaik-baiknya, bukan dengan membohongi diri sendiri dan pewawancara mengenai betapa kita mampu bekerjasama dengan tim padahal kita suka bkerja sendiri. Masih belum terlambat untuk berubah, mampu bekerjasama dengan oranglain adalah hal yang bagus, dan dunia pekerjaan selamanya akan mencari orang-orang yang seperti itu. So, mari berubah untuk menjadi lebih baik. HEY, Yakin Bisa !!! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave your comment please :)