Senin, 27 Februari 2012

Pawai Pembangunan @ Tomohon CIty

Mau share again foto-foto pas tujuhbelasan di Tomohon. Setiap tahun rutin diadakan pawai pembangunan di Kota Pendidikan ini. Unik dan kreatif. Itulah yang membuatnya selalu dipadati oleh masyarakat setiap setahun sekali.

Cekidot !







Ohayogosaimasu !

Ohayoo...!!
Senangnya menyapa dunia yang masih ditutupi kabut ini. Senangnya menyapa matahari yang masih malu-malu bersinar terik. Menyapa burung-burung yang sudah cerewetnya berkicau, hehe.
Nikmatnya bangun pagi. Sambil ngeTEH menatap langit. Membisikkan sejumlah rencana hari ini.
Yah, rencananya saya mau bikin PAS FOTO buat lamaran kerja. Soalnya tiap kali masukin lamaran selalu foto udah ampir setahun lebih yang lalu. Ingin memulai sesuatu yang baru lagi, memberikan nuansa baru. Meskipun sudah agak terlambat buat saya memulainya. Namun saya merasa terkejar dengan waktu, supaya saya masih bisa sukses sesuai dengan kemauan saya.
Rencananya juga mau masukin lamaran hari ini juga, moga terkejar ya..... :)
Hayooo, semangat !!!

Mau share foto-foto bangun pagiku.
Moga2 gak sakit mata ya..
Pas buka mata, nampak pemandangan ini...



Sekian.

Minggu, 26 Februari 2012

Wanita Memilih


Dalam suatu acara TV Mario Teguh,
ada seorang pria yang bertanya : "Sepantasnya wanita dipilih atau memilih? Soalnya dalam pihak saya, saya yang memilih wanita, saya yang mengaudisinya."

Begitulah kira-kira yang ditanyakan oleh pria itu. Lantas Pak Mario menjawabnya dengan gambar dua orang pria dengan tinggi, wajah, SAMA. Yang membedakan adalah yang satu rumahnya kecil, dan yang satunya rumahnya besar.

Pak Mario lantas bertanya : Wanita mau pilih yang mana?
Wanita : Yang rumah besar
Pak Mario : Udah ngga pake malu-malu ya sekarang, nah selanjutnya yang satu banyak deposito dan yang satu banyak BON. Anda mau pilih yang mana? Yang banyak deposito dong yah...yang sering masuk koran, majalah dsb, dan yang satunya lagi banyak diCARI. Anda pilih yang mana???.....
Sahabat saya yang super, pria. Jangan salahkan wanita kalau dia memilih yang terbaik diantara kita karena dia ingin punya anak yang ayahnya MAMPU. Jadi bukan wanita yang anda pilih tapi pantaskanlah diri anda dipilih oleh wanita-wanita terbaik.

jadi ingat sama keputusan saya untuk menolak seorang pria yang mencoba masuk dalam kehidupan saya. Karena saya rasa dia belum bisa menjadi calon suami yang baik. :(

Maaf yaa.

sekian,

TRADISIONAL Vs TEKNOLOGI

Semasa kecil dulu, banyak permainan tradisional yang menjadi hiburan kala itu. Dari gambar, kelereng, layang-layang, salib baju, buliling, baju popi, goro(lompat tali) dsb. * Semua itu adalah permainan tradisional di Menado. (Nggak bisa saya translate karena nggak tahu translate nya gimana).
Sungguh sangat menghibur dan tentunya sangat kangen sekali permainan-permainan ini. Sangat berbeda dengan sekarang ini yang permainan anak-anak jaman sekarang sudah lebih canggih : Hulla Hop atau di warnet main game online.

OH, Oh,
Jaman sudah makin berubah, tapi please jangan sampai permainan tradisional tergantikan oleh pengaruh teknologi..


sekian .

xoxo

WHITE LIE


Kenangan masa lalu itu terus mengganggu. Sebagian ada yang menggelitik.
Diantaranya KEBOHONGAN pada orangtuaku.
WHITE LIE begitu kata orang, aku bohong karena tidak ingin membuat mereka khawatir.
Jadi ceritanya, sahabatku ulangtahun. Kami mempersiapkan kue ulang tahun dan pergi ke rumahnya. Setelah acara tiup lilin selesai. Tak tahu dari siapa yang memulai, tiba-tiba saja, ada krim kue nempel di pipiku. Bagai dikomando, aku langsung membalas. Kami mulai lempar-lemparan kue. Pakaian kami kotor oleh kue, namun kejahilan dan kekanakan kami makin menjadi saja. Kali ini dengan sesuatu yang cair. Kami mulai menyiramkan air got pada teman kami yang ulang tahun. Teman kami yang lewat, dan tak tahu apa-apa juga menjadi sasaran kejahilan kami. Dan tanpa kami sadari sudah jam 12 malam. Kami bermaksud mengakhiri perang dengan pergi mandi di pemandian air panas. Akhirnya lengkap, 6 motor ! Tanpa meminta ijin pada orangtuaku, kami langsung saja pergi ke pemandian air panas itu. Lumayan takut ada apa-apa di jalan, dan merasa bersalah sudah membohongi orangtuaku.

Kalo sekarang lebih baik terus terang. Takutnya kalau ada apa-apa, rasa bersalah tambah besar lagi. Dan aku nggak ingin melihat mereka kecewa lagi.


sekian
:)

INSOMNIA


Sudah pagi.tapi langit masih kelam. Emang belum sepenuhnya pagi sih, hehe. Dan saya masih di depan laptop. Jari-jari masih asyik menari-nari diatas keyboard. Akhir-akhir ini suka ga bisa tidur (atau sengaja enggak tidur). whatever lah ya. Toh hasilnya tetap sama. Lingkaran hitam di bawah mata makin kelihatan jelas. Tapi asyiknya itu karena suasana malam hari yang tenang dan teduh. Membuat pikiranku jadi rileks. Kalau kuperpanjang lagi gaya hidup ini lama-lama aku nggak ada bedanya sama kelelawar. hahaha.
Saya tuh bisa tahan nggak tidur semaleman, asalkan ada laptop dengan internet. trus nulis blog. Enggak kerasa, udah pagi.
Jendela kamar sengaja nggak ku tutup biar pas udah pagi bener langsung ngeliat langit biru sama hijaunya pepohonan.
Itulah yang membuat aku bersyukur tinggal di daerah pedesaan. Udaranya masih bersih, langitnya masih biru, ada pemandangan sawah-sawahnya, ada ayam-ayamnya yang jadi weker tiap pagi, ada burung-burung yang udah berkicau pagi-pagi. Benar-benar suasana yang tenang. Jadi termotivasi untuk bangun pagi terus. Soalnya kalo saya ketiduran, bisanya bangun siang-siang. Dan kebisingan yang senantiasa kuhindari, yang membuat semangat ini menghilang harus kuterima sebagai alasan aku bangun siang. What a waste.

itulah pentingnya bangun pagi. Semangat tinggi untuk mengh
adapi hari yang berat dan penuh dengan aktivitas. Dan tidak didapat kalau bangun siang.

:)

sekian.

Tak Seindah Harapan

Dear God,

I asked for a beautiful Fresh Flower

but You gave me cactus

it was ugly and prickly

and then I asked again for some butterflies

Oh .. what a surprised

you gave me worms

which have furs and disgusting

I was Shocked,

Dissapointed,

Sad,

But in a couple days later

Suddenly

I’ve seen the cactus change into flower

the flower was so beautiful with many colors

and that worms

change into butterflies

very beautiful astonishingly

flying freely on springtime

God’s way always the Best

----------------------------------------(http://wilmenlusthomsusanto.wordpress.com/)

Manusia mana yang tidak punya banyak keinginan. Semua punya, termasuk saya. Di wish list itu tertulis banyak keinginan. Saya ingin ke Korea, Saya ingin punya pacar ganteng, Saya pingin punya gadget tercanggih tahun ini, saya pingin punya rumah 1 M, saya pingin blaa..bla..bla..
Kalau dituliskan mungkin blog saya bisa penuh kali :p. Tapi yah, namanya keinginan selalu saja bertambah seiring dengan banyaknya kita melihat orang lain yang lebih dari kita, lihat di media cetak, media elektronik barang yang dipamerkan, atau bisa dilihat dimanapun secara tidak sengaja, namun berhasil membuat kita kepikiran untuk memilikinya.



Kayaknya memang enak ya, mengkhayal mempunyai semua hal yang diinginkan. Tapi ketika kita terbangun dari khayalan tersebut, apa yang kita lakukan. SIGH*
apa yang kita harapkan seringkali tidak sesuai harapan kita. Cuman bikin sakit hati mimpi setinggi langit, ujung-ujungnya juga bakalan sakit hati, stop berharap deh. Gitu curhatan kita seringkali ya..Tapi setelah ngomel-ngomel enggak jelas begitu apa yang kita dapat? TIDAK ADA. Justru kita makin jauh dari keingina tersebut. Lantas kenapa dari sekian keinginan itu tidak ada satupun yang terwujud?
Tuhan itu Maha Adil. Dia memberikan apa yang kita butuhkan bukanlah yang kita inginkan. Sebab seringkali mata kita terhalang oleh hal-hal yang tidak bisa kita jangkau. Namun kita terlanjur berharap lebih kepada hal tersebut sehingga berkat luar biasa tidak dapat dirasakan.
Saya bukan bermaksud menggurui, saya juga berasal dari pemikiran yang sempit tersebut. Namun setelah banyak membaca disana sini juga mendengar banyak kesaksian mengenai Tuhan, saya tersadar untuk melepaskan pola pemikiran yang salah ini. Sebetulnya saya punya banyak berkat, namun saya melihatnya sebagai bencana. Saya terlalu mengharapkan hal yang terlalu tinggi dan diluar kemampuan saya. Bagaimana mungkin saya bisa tahu berjalan kalau saya tidak mau belajar? Sebenarnya jika yang kita lakukan seadanya, mengapa berharap hal yang berlimpah? Jika kita melakukan yang terbaik, pastinya hasilnya juga baik. Tentunya sesuai dengan jalanNya.


:)

berserah padaNya.

Too Old to Knowing the truth

Hidup.
Cinta.
Persahabatan.
Karir.
Pendidikan.

Apa lagi ya? Saya rasa kehidupan saya, masih jauh dari sukses. Begitu tahu itu, saya merasa sudah tuaaa sekali, hehe. Umur 23 tahun, dan saya baru menyadari betapa dulu waktu kuliah masih belum memikirkan arti hidup itu sendiri, termasuk didalamnya masa depan. Jujur, saya iri sekali dengan orang-orang muda yang sudah tahu mau ke arah mana jalan hidupnya. Nah, mereka tinggal men-set jadwal mereka untuk sampe ke sana. Mau susah, mau gampang. Pastinya akan dihadapi apapun resikonya. Dan saya, hmm masih kurang tekun. Saya tahu minat saya ada di ekonomi. Tapi entahlah, masih diam ditempat. Menunggu lebih tua mungkin ya.. haha. (becandaaa..).
Tapi saya bersyukur pada Tuhan, karena penyesalan saya adanya di usia sebegini, dimana saya masih punya kesempatan menata kehidupan saya.


Semoga kalian juga cepat menemukan passion kalian yaa..

xx

LIMITED


Saya sering sekali memikirkan hal ini. Terbatas dalam bertingkah. Merasa tidak bebas. Ada yang mengganjal. Sering sekali aku hanya diam tak berdaya menganggukan kepala tanda setuju padahal TIDAK ! Saya bahkan tidak mengetahui apa maksud dari pembicaraan kalian. Aku tahu ini hanyalah keberanianku yang ku batasi. Ku pakai untuk diriku sendiri. Padahal justru keberanian itu akan nampak jika ku tunjukkan pada orang lain. Aku sudah tahu hanya itu satu-satunya jawabannya. Tapi inilah aku. Yang masih berdiri ragu-ragu didepan pintu perubahan. memainkan gagang pintu yang berangsur rusak lantaran terlalu lama ku pegang. Sebetulnya hanya itu satu-satunya cara, namun kenapa hatiku rasanya mau berbalik pada zona nyamanku ya...


Happy Teacher Day

Hari guru...its past already, but i just want to thank them for all great things that they ever did to me....

"Teachers Day has always been an important day for those who value their teachers and are thankful for their invaluable support and assistance, in making their life worthwhile. Teachers have been the light bearers to the students since ages. They have been managed to mold the life of innumerable people, in a positive way. Teachers Day pays tribute to the teachers who have been very much responsible in making a child educated and responsible. They teach us the true meaning of life. They tell us how to lead life in the right way and make progress."

Thank you messages for teacher

You are the best Teacher in this world. Wherever I may go in my life, I will always remember that I had an excellent guide in the form of a teacher, you. I found guidance, friendship, discipline and love, everything, in one person. And that person is you. Without you, we would have been lost. Thank you teacher for guiding us, inspiring us and making us what we are today. We will always be thankful to you for all the hard work and efforts you have put in, for educating us. You are not only our teacher. Rather, you are friend, philosopher and guide, all molded into one person. We will always be grateful to you for your support. I may not say it always. But, I mean it whenever I say it. Thank You Teacher for all the things you have done for us. You have been the mentor of life. Though I did not realize it earlier. Now it feels great to have someone who guided me to the right track in life. Thanks for being my teacher and guiding me towards the right path of life. I am grateful to you teacher! With a great teacher like you, I was sure that life would be a successful journey but I never knew you will also make the journey to success such a cakewalk. I can’t express my gratitude Sir! You have been more than a teacher- a mentor, guide, and philosopher! Thanks for blessings me. Success is your blessing, teacher. I would always be thankful to you. Teacher you have always shown us the right way. Whatever little we have achieved in your life is because of you only. Thanks for putting up with lots of noise when we are rowdy girls and boys, For planning lessons A to Z, And listening when we disagree, For showing movies now and then, And writing “Awesome!” with your pen... Thanks for all you do at school, to help make learning fun and cool!


Happy Teacher's Day!

25th Nov

xx

[Praktikum] Adaptasi Kadal terhadap lingkungannya

TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kadal.

WAKTU DAN TEMPAT PENGAMATAN

a. Waktu

Hari : Senin - Selasa

Tanggal : 19-20 Oktober 2009

Jam (1) : 02.15 pm - 12.35 am

Jam (2) : 02.15 pm – 07.00 am

b. Tempat : di Rumah

D. ALAT DAN BAHAN

a. Alat:

1. Dos 2 buah

2. Kertas

3. Pensil/ bolpoint

b. Bahan : Kadal 2 ekor

E. CARA KERJA

- Tangkap 2 ekor kadal, (ditangkap jam 09.30 am)

- Perlakuan (1) . Kadal 1 di masukkan kedalam dos tanpa cahaya. Dimasukan/ di kurung selama 10 jam (mulai hari senin siang jam 02.15 pm sampai hari selasa subuh jam 12.35 am). Perhatikan apa yang terjadi!

- Perlakuan (2). Kadal 2 di masukkan kedalam dos tanpa cahaya. Dimasukan/ di kurung selama 17 jam (mulai hari senin siang jam 02.15 pm sampai hari selasa pagi pukul 07.00). Perhatikan apa yang terjadi

TINJAUAN PUSTAKA

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Superkelas : Tetrapoda

Kelas : Sauropsida

Ordo : Squamata

Famili : Multifasciata

Genus : Mabuya

Spesies : Mabuya Multifasciata (kadal kebun)

Kadal adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk kelompok reptil. Secara luas, pengertian kadal atau kerabat kadal (bahasa Inggris: lizards) juga mencakup kelompok cecak, tokek, bunglon, cecak terbang, biawak, iguana dan lain-lain. Sedangkan secara sempit, istilah kadal dalam bahasa Indonesia biasanya merujuk terbatas pada kelompok kadal yang umumnya bertubuh kecil, bersisik licin berkilau, dan hidup di atas tanah (Ingg.: skink, suku Scincidae, atau umumnya anggota infraordo Scincomorpha).

Jadi, secara umum kadal ini mencakup jenis-jenis yang bertubuh kecil seperti kadal pasir Lygosoma, sampai ke biawak Komodo (Varanus komodoensis) yang bisa mencapai panjang lebih dari 3 m. Secara ilmiah, kelompok besar ini dikenal sebagai subordo atau anak bangsa Lacertilia (=Sauria), bagian dari bangsa hewan bersisik (Squamata). Anak bangsa Lacertilia pada umumnya memiliki empat kaki, lubang telinga luar, dan pelupuk mata yang dapat dibuka tutup. Meskipun demikian, sebagai kekecualian, ada pula anggota-anggotanya yang tidak memiliki sebagian ciri itu. Contohnya adalah ‘ular’ kaca (glass snake atau glass lizard, suku Anguidae) yang tak berkaki.

Kadal kebun (Mabuya multifasciata), Selain karakter yang disebutkan di atas, sebagaimana galibnya reptil, kadal berdarah dingin (itu sebabnya kadal kerap berjemur) dan mempunyai sisik-sisik yang beraneka bentuknya yang terbangun dari zat tanduk. Terdiri tak kurang dari 40 suku, kadal memiliki pola warna, bentuk dan ukuran yang sangat beragam. Sebagian jenis mempunyai sisik-sisik yang halus berkilau, terkesan licin atau seperti berminyak, walaupun sebenarnya sisik-sisik itu amat kering karena kadal tidak memiliki pori di kulitnya untuk mengeluarkan keringat atau minyak.

Kebanyakan kadal bertelur (ovipar), meskipun ada pula yang melahirkan anak (vivipar). Juga, umumnya kadal dapat menumbuhkan kembali ekor atau bahkan tungkai yang terputus.

Beberapa spesies kadal tak berkaki, seperti ular kaca misalnya, memiliki struktur gelangan bahu dan panggul dalam tubuhnya, meski tak ada tungkainya. Meski bentuknya mirip, kadal-kadal ini bisa dibedakan dari ular sejati karena memiliki pelupuk mata yang dapat digerakkan, lubang telinga luar, dan dapat memutuskan ekornya dalam keadaan bahaya; ciri-ciri yang tak dimiliki oleh ular.

Banyak jenis kadal yang merupakan pemanjat pohon yang baik atau pelari cepat. Beberapa di antaranya bahkan dapat berlari di atas dua kaki dengan amat cepatnya, seperti halnya kadal tercepat di dunia: iguana berekor duri dari marga Ctenosaura.

Kadal-kadal tertentu, misalnya bunglon, dapat berganti warna sesuai kondisi lingkungan atau suasana hati. Meski kebanyakan hidup di daratan, umumnya kadal dapat berenang dengan baik. Beberapa jenisnya, seperti biawak, bahkan beradaptasi dengan baik di lingkungan perairan.

Habitat dan Makanan

Kebanyakan kadal tinggal di atas tanah (terestrial), sementara sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah gembur atau pasir (fossorial). Sebagian lagi berkeliaran di atas atau di batang pohon (arboreal). Alih-alih sebagai predator penyergap, kebanyakan kadal aktif menjelajahi lingkungannya untuk memburu mangsa.

Walaupun kebanyakan jenisnya adalah binatang pemangsa (predator), namun sesungguhnya makanan kadal sangat bervariasi. Mulai dari buah-buahan dan bahan nabati lain, serangga, amfibia, reptil yang lain, mamalia kecil, bangkai, bahkan kadal besar semacam biawak Komodo juga dapat memburu mamalia besar, hingga sebesar rusa atau babi hutan.

Kadal-kadal bertubuh kecil memakan aneka serangga seperti nyamuk, lalat, ngengat dan kupu-kupu, berbagai tempayak serangga, cacing tanah, sampai kodok dan reptil yang lain yang berukuran lebih kecil. Kadal kebun (Mabuya multifasciata) terkadang memangsa kodok tegalan (Fejervarya limnocharis), bahkan suka memanjat tembok yang kasar untuk menangkap cecak kayu (Hemidactylus frenatus) yang terlengah

Cara adaptasi:

Pernahkah kamu melihat cecak atau kadal yang memutuskan sebagian ujung ekornya? Hal itu dilakukan untuk mengelabui pemangsanya. Jika ada pemangsa yang menyerang dan menangkap ekor cecak atau kadal, keduanya akan segera memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus akan bergerak-gerak untuk beberapa menit. Hal ini akan mengalihkan perhatian pemangsanya. Pada saat itu, cecak atau kadal akan segera menjauhi pemangsanya. Ekor cecak dan kadal akan tumbuh seperti semula dalam beberapa bulan.

HASIL PENGAMATAN

Dari hasil pengamatan terhadap kadal (1) yang ditempatkan di dos yang tidak ada cahaya selama 10 jam di temukan bahwa perlakuan yang diberikan tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap pergerakan kedal tersebut. Karena setelah ditempatkan di daerah yang kena cahaya, kadal (1) memperlihatkan aktivitas kehidupannya seperti biasanya.

Sedangkan pada kadal (2) yang ditempatkan di dos yang tidak ada cahaya selama 17 jam ditemukan bahwa perlakuan yang diberikan terbukti mampu membuat pergerakan kadal menjadi lebih lambat dari biasanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Dharmawan, dkk, 2000 bahwa pada kondisi lingkungan yang ekstrim rendah di bawah batas ambang toleransinya, hewan ektoterm mati. Hal ini karena praktis enzim tidak aktif bekerja sehingga metabolism terhenti. Pada suhu yang masih bisa ditolerir, yang lebih rendah dari suhu optimumnya, laju metabolism tubuhnya dan segala aktivitasnyapun rendah. Akibatnya gerakan hewan tersebut menjadi sangat lamban.

Diantara suhu kritis yang terlalu rendah dan terlalu tinggi, laju metabolism hewan ektoterm akan meningkat dengan makin naiknya suhu secara eksponensial. Hal ini seringkali dinyatakan dalam fisiologis hewan sebagai koefisien suhu (Q10), yang agak bervariasi pada berbagai jenis hewan ektoterm.

PEMBAHASAN

Hewan ektotermi adalah hewan yang untuk menaikkan suhu tubuhnya memperoleh panas yang berasal dari lingkungan. Suhu lingkungan sangat menentukan suhu tubuh bagi hewan ektoterm. Bahkan suhu menjadi faktor pembatas bagi kebanyakan makhluk hidup. Suhu tubuh menentukan kerja enzim-enzim yang membantu metabolism di dalam tubuh. Karena itu dari sudut pandang ekologi, kepentingan suhu lingkungan bagi hewan ektoterm tidak hanya berkaitan dengan aktivitasnya saja tetapi juga mengenai pengaruhnya terhadap laju perkembangannya.

Dalam suatu kisaran suhu tertentu, antara laju perkembangan dengan suhu lingkungan terdapat hubungan linier. Konsekuensinya ialah bahwa untuk hewan ektoterm, dalam hal ini kadal, lama waktu perkembangan akan berbeda-beda pada suhu lingkungan yang berbeda. Dengan kata lain, pernyataan berapa lamanya waktu perkembangan selalu perlu disertai dengan pernyataan pada suhu beberapa berlangsungnya proses perkembangan itu.

Karena pada hewan ektoterm waktu (berlangsungnya proses perkembangan) merupakan fungsi dari suhu lingkungan, maka kombinasi waktu-suhu atau waktu fisiologis mempunyai arti penting. Sehingga dari percobaan yang telah dilakukan menunjukkan perbedaan antara kadal yang ditempatkan pada dos kedap cahaya selama kisaran waktu 10 dan 17 jam memperlihatkan selama 10 jam, kadal masih dapat mempertahankan suhu tubuhnya tetap stabil selama tidak mendapatkan asupan suhu yang optimal bagi perkembangannya. Sedangkan untuk kadal yang ditempatkan di dos yang kedap cahaya selama 17 jam menunjukkan bahwa pada keadaan tersebut merupakan ambang batas suhu tubuhnya yang sudah tidak dapat ditolerir. Akibatnya laju metabolism dan pergerakannya menjadi sangat lamban.

KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan terhadap kadal (1) yang ditempatkan di dos yang tidak ada cahaya selama 10 jam di temukan bahwa perlakuan yang diberikan tidak memberikan pengaruh apa-apa terhadap pergerakan kedal tersebut. Karena setelah ditempatkan di daerah yang kena cahaya, kadal (1) memperlihatkan aktivitas kehidupannya seperti biasanya.

Sedangkan pada kadal (2) yang ditempatkan di dos yang tidak ada cahaya selama 17 jam ditemukan bahwa perlakuan yang diberikan terbukti mampu membuat pergerakan kadal menjadi lebih lambat dari biasanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Dharmawan, dkk, 2000 bahwa pada kondisi lingkungan yang ekstrim rendah di bawah batas ambang toleransinya, hewan ektoterm mati. Hal ini karena praktis enzim tidak aktif bekerja sehingga metabolism terhenti. Pada suhu yang masih bisa ditolerir, yang lebih rendah dari suhu optimumnya, laju metabolisme tubuhnya dan segala aktivitasnyapun rendah. Akibatnya gerakan hewan tersebut menjadi sangat lamban.

DAFTAR PUSTAKA

- Anonimous. 2001. Kadal. www.wikipedia-kadal-org.com

- Anonimous. 2000. Kadal. www.guru-ngeblog.com

- Dharmawan, Agus. Dkk. 2000. Ekologi Hewan. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang

[Praktikum] Identifikasi Gastropoda di Pesisir Pantai Malalayang

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keanekaragaman hayati yang tinggi telah diketahui berpusat di daerah-daerah tropis di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki daerah pesisir yang luas, dan karenanya keanekaragaman biota pantai yang tinggi pula. Meskipun demikian, informasi dan penelitian mengenai biota tersebut, khususnya untuk gastropoda masih kurang.

Ekologi dan keanekaragaman kerang laut di daerah pantai dan perairan laut dangkal di Sulawesi Utara sangat bervariasi. Kerang laut memiliki sifat infauna atau semi-infauna yang mendiami habitat berpasir dan berlumpur di kawasan pesisir sebagai penyusun komunitas macrozoobentos. Kerang ini juga merupakan salah satu komponen utama dikomunitas sedimen lunak di kawasan pesisir.

Kerang mempunyai bentuk dan ukuran cangkang yang bervariasi. Variasi bentuk cangkang ini sangat penting dalam menentukan jenis-jenis Bivalve. Kerang masuk kedalam kelas Pelecypoda., Lamellibranchiata dan Bivalvia dalam kelompok moluska berdasarkan karakteristik yang dimiliki seperti kaki, insang dan dua cangkang. Kerangmerupakan hewan yang sukses hidup di lingkungan akuatik. Kerang hidup pada semua tipe perairan yaitu air tawar, estuari dan perairan laut. Kerang laut terdistribusi daridaerah intertidal, perairan laut dangkal dan ada yang mendiami perairan laut dalam.

Faktor biologi yang mempengaruhi kehidupan kerang laut adalah fitoplankton, zooplankton, zat organik tersuspensi dan makluk hidup dilingkungannya. Kerang laut mendapatkan makanan dengan feeding filter menggunakan siphon untuk mendapatkan makanan. Secara ekologi, filtrasi yang dilakukan oleh kerang laut digunakan untuk menghindari kompetisi makanan sesama spesies.

B. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui keanekaragaman Gastropoda yang ada di kawasan pantai Malalayang

2. Mengetahui aspek ekologi Gastropoda

3. Mengetahui jenis-jenis Gastropoda yang ada di pesisir pantai Malalayang

TINJAUAN PUSTAKA

A. Morfologi

Kelas Gastropoda merupakan kelas terbesar dari Mollusca lebih dari 75.000 spesies yang ada yang telah teridentifikasi dan 15.000 diantaranya dapat dilihat bentuk fosilnya. Fosil dari kelas tersebut secara terus-menerus tercatat mulai awal zaman Cambrian. Ditemukannya Gastropoda di berbagai macam habitat, dapat disimpulkan bahwa Gastropoda merupakan kelas yang paling sukses di antara kelas yang lain (Barnes, 1980).Morfologi Gastropoda terwujud dalam morfologi cangkangnya.

Sebagian besar cangkangnya terbuat dari bahan kalsium karbonat yang di bagian luarnya dilapisi periostrakum dan zat tanduk. Cangkang Gastropoda yang berputar ke arah belakang searah dengan jarum jam disebut dekstral, sebaliknya bila cangkangnya berputar berlawanan arah dengan jarum jam disebut sinistral. Siput-siput Gastropoda yang hidup di laut umumnya berbentuk dekstral dan sedikit sekali ditemukan dalam bentuk sinistral (Dharma, 1988). Pertumbuhan cangkang yang melilin spiral disebabkan karena pengendapan bahan cangkang di sebelah luar berlangsung lebih cepat dari yang sebelah dalam (Nontji, 1987). Gastropoda mempunyai badan yang tidak simetri dengan mantelnya terletak di bagian depan, cangkangnya berikut isi perutnya terguling spiralkearah belakang. Letak mantel di bagian belakang inilah yang mengakibatkangerakan torsi atau perputaran pada pertumbuhan siput Gastropoda.

Proses torsi ini dimulai sejak dari perkembangan larvanya. Pada umumnya gerakannya berputar dengan arah berlawanan jarum jam dengan sudut 180° sampai kepala dan kaki kembali ke posisi semula (Dharma,1988). Struktur umum morfologi Gastropoda terdiri atas: suture, posterior canal, aperture, gigi columella, bibir luar, columella, siphonal, umbillicus.

B. Anatomi

Struktur anatomi Gastropoda dapat dilihat pada susunan tubuh gastropoda yang terdiri atas: kepala, badan, dan alat gerak. Pada kepala terdapat sepasang alat peraba yang dapat dipanjang pendekkan. Pada alat peraba ini terdapat titik mata untuk membedakan terang dan gelap. Pada mulut terdapat lidah parut dan gigi rahang. Di dalam badannya terdapat alat-alat penting untuk hidupnya diantaranya ialah alat pencernaan, alat pernafasan serta alat genitalis untuk pembiakannnya. Saluran pencernaan terdiri atas : mulut, pharynx yang berotot, kerongkongan, lambung, usus, anus Alat geraknya dapat mengeluarkan lendir, untuk memudahkan pergerakannya.

C. Pertumbuhan

Pertumbuhan dari siput dan kerang terjadi jauh lebih cepat diwaktu umurnya masih muda dibandingkan dengan siput yang sudah dewasa. Ada siput yang tumbuh terus sepanjang hidupnya, tetapi ada pula yang pertumbuhannya terhenti setelah dewasa. Karena proses pertumbuhan siput muda cepat, maka jenis yang muda jauh lebih sedikit ditemukan dibandingkan dengan yang dewasa. Umur siput sangat bervariasi, ada beberapa jenis siput darat yang dapat berkembang biak secara singkat dan dapat mengeluarkan telur-telurnya dua minggu setelah menetas, tetapi ada juga yang berumur sangat panjang sampai puluhan tahun. Menurut para ahli, umur siput dapat diperkirakan dengan melihat alur-alur pada bagian tepi luar cangkang.

D. Cangkang

Tubuh siput Gastropoda terdiri dari empat bagian utama, yaitu kepala, kaki, isi perut dan mantle. Mantle siput gastropoda terletak di sebelah depan pada bagian dalam cangkangnya. Makanannya yang banyak mengandung calsium carbonat dan pigment masuk ke dalam plasma darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, kemudian calsium carbonat serta pigmen tersebut diserap oleh mantle, dan kemudian mantle ini mengeluarkan sel-sel yang dapat membentuk struktur cangkang serta corak warna pada cangkang. Tergantung dari pada faktor keturunan, struktur cangkang dapat dibuat tonjolan-tonjolan ataupun duri-duri. Jadi mantel tersebut merupakan arsitek dalampembentukan struktur serta corak warna dari cangkang. Lapisan strukturcangkang dinamakan lapisan prismatic.

Celah-celah kecil dalam mantle dari beberapa jenis siput menghasilkan benda lainnya yang diletakkan di bagian luar cangkang yang disebut periostracum. Siput-siput yang permukaan luar cangkangnya mengkilap seperti Cypraea dan Oliva ini dikarenakan mantlenya keluar ke atas permukaan cangkang dan menyelimutinya dari dua arah yaitu dari sisi kiri dan kanan. Pada umumnya cangkang siput yang hidup di laut lebih tebaldibandingkan dengan siput darat, hal ini dikarenakan banyak sekali kapur yang dihasilkan oleh binatang bunga karang yang hidup di laut. Munculnya warna pada cangkang juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Pada perairan yang dangkal biasanya cangkang berwarna sangat terang, sedangkan pada perairan yang dalam cangkangnya biasanya lebih gelap.

E. Klasifikasi

Gastropoda umumnya hidup di laut, pada perairan yang dangkal, dan perairan yang dalam. Menurut Dharma (1988) kelas Gastropoda dibagi dalam tiga sub kelas yaitu : Prosabranchia, Ophistobranchia dan Pulmonata.

F. Faktor Lingkungan daerah pantai

Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh di daerah pantai adalah faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik meliputi jenis hewan laut seperti siput laut, tripang, bintang laut, kerang dan jenis tumbuhan laut berupa ganggang coklat, rumput laut, sedangkan faktor abiotik meliputi pasang-surut, suhu, gerakan ombak, salinitas, dan substrat dasar.Pasang surut adalah naik dan turunnya permukaan laut secara periodik selama suatu interval waktu tertentu. Pengaruh pasang surut yang paling jelas terhadap organisme dan komunitas daerah litoral yang menyebabkan terkena udara terbuka secara periodik dengan kisaran parameter fisik cukup besar. Lamanya terkena udara terbuka merupakan hal yang paling penting karena pada saat itulah organisme laut akan berada dalam kisaran suhu terbesar dan memungkinkan mengalami kekeringan (kehilangan air). Semakin lamaterkena udara, semakin besar kehilangan air diluar batas kemampuan dan semakin kecil kesempatan untuk mencari makan dan mengakibatkankekurangan energi (Nybakken, 1992).

Suhu merupakan yang banyak mendapat perhatian dalam pengkajian lautan. Suhu di daerah tropik berkisar antara 20°C sampai 28°C dan suhu menurun dengan bertambahnya kedalaman air, namun penurunan tidak sebanding dengan seluruh kedalaman sampai dasar laut ( Ewusie, 1980 ). Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting yang dapat menentukan ada tidaknya beberapa jenis hewan. Hewan yang hidup di daerah pasang surut dan sering mengalami kekeringan mempunyai daya tahan yang besar terhadap perubahan suhu. Suhu air di permukaan di perairan Indonesia umumnya berkisar antara 28°C sampai 31°C (Nontji, 1987).

Menurut Nybaken (1992) aktivitas ombak mempengaruhi kehidupan pantai secara langsung dengan dua cara utama. Pertama, pengaruh mekaniknya menghancurkan dan menghanyutkan benda yang terkena, karena itu setiap organisme yang hidup di daerah litoral perlu beradaptasi untuk mempertahankan diri dari pengaruh pukulan ombak. Molluska pada daerah litoral yang dominan seperti beberapa limpet dan kiton mempertahankan diri dari gerakan ombak dengan kaki yang kuat dan besar yang diletakkan pada substrat. Terpaan ombak menjadikan pembatas bagi organisme yang tidak dapat menahan terpaan. Kedua, aktivitas ombak memperluas batas daerah litoral. Deburan ombak yang terus-menerus ini membuat organisme laut dapat hidup di daerah yang lebih tinggi di daerah terpaan ombak dari pada di daerah tenang pada kisaran pasang surut yang sama.

Adanya substrat yang berbeda-beda yaitu pasir, batu dan lumpur menyebabkan perbedaan fauna dan struktur komunitas dari daerah litoral. Menurut Nybakken (1992) dari semua pantai pasang surut, pantai berbatu yang tersusun dari bahan yang keras merupakan daerah yang paling padat makroorganisme dan mempunyai keragaman terbesar untuk jenis hewan maupun tumbuhan.

G. Ekosistem Pantai Malalayang

Pantai merupakan daerah yang mempunyai kedalaman kurang dari 200 meter. Pada pantai terdapat daerah litoral yaitu daerah yang berada diantara pasang tertinggi dan air surut terendah atau disebut daerah intertidal (Nybaken, 1992).

Menurut Nontji (1987) adanya nutrien di dalam air dan arus serta didukung oleh factor kimia dan fisika menjadikan pantai sebagai perairan yang kaya keanekaragaman jenis. Suhu dan salinitas merupkan parameter-parameter fisik yang penting untuk kehidupan organisme di perairan pantai. Pantai Malalayang merupakan salah satu perairan asin yang ada di wilayah Sulawesi Utara dengan substrat dasar berupa pasir. Pantai ini mempunyai luas areal ± 40 Ha dengan panjang pantai ± 3 km

BAHAN DAN METODE

A. Tempat dan Waktu Praktikum

Tempat praktikum ini adalah Kawasan pantai Malalayang sedangkan waktu praktikum adalah dari pukul 10.00 WITA hingga 12.00 WITA.

B. Bahan dan Alat

- Alat tulis

- Kamera digital / Handphone

C. Prosedur Praktikum

Dalam praktikum ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Hewan yang diidentifikasi sebagai Gastropoda di foto untuk selanjutnya diamati untuk ditentukan spesies dan ekologinya.

D. Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap Gastropoda yang ada di pesisir pantai Malalayang, ditemukan 6 jenis Gastropoda yaitu:

Spesies A
Ligamentina sp
Recta sp
Pila ampullaceal

Natica tigrina

E. Pembahasan

Hewan Gastropoda di pantai Malalayang yang lebih dominan atau jumlahnya lebih banyak adalah dan . Hewan tersebut melimpah diduga karena spesies tersebut telah mampu beradaptasi dan cocok hidup pada lingkungan tersebut. Ini menunjukkan bahwa spesies tersebut mempunyai kisaran yang cukup luas terhadap faktor lingkungan, mampu berkembangbiak dengan cepat dan disebabkan oleh cara penyebaran yang luas serta mempunyai daerah jelajah yang digunakannya untuk mencari dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Menurut Odum (1993), jenis dominan sebagian besar mengendalikan arus energi dan kuat sekali mempengaruhi lingkungan.
Adaptasi hewan Gastropoda diperlukan untuk tetap dapat hidup di lingkungan di mana setiap saat keadaan atau kondisi lingkungan tersebut dapat berubah-ubah. Adaptasi hewan-hewan tersebut mencakup daya tahan Gastropoda terhadap kehilangan air, pemeliharaan keseimbangan panas tubuh dan adaptasi terhadap tekanan mekanik.

Untuk menghindari kehilangan air, kebanyakan Gastropoda biasanya operkulumnya akan menutup rapat celah cangkang. Ketika pasang-turun mereka masuk ke dalam cangkang, lalu menutup celah menggunakan operkulum sehingga kehilangan air dapat dikurangi. Organisme intertindal termasuk Gastropoda juga mengalami keterbukaan terhadap suhu panas dan dingin yang ekstrim dan memperlihatkan adaptasi tingkah laku dan struktur tubuh untuk menjaga keseimbangan panas internal. Mekanisme pada hewan bercangkang keras seperti Mollusca dalam mengatasi kehilangan panas adalah dengan memperluas cangkang dan memperbanyak ukiran pada cangkang. Ukiran-ukiran tersebut berfungsi sebagai sirip radiator sehingga memudahkan hilangnya panas. Hilangnya panas dapat diperbesar pula jika Gastropoda tersebut mempunyai warna cangkang yang terang karena organisme yang berwarna gelap biasanya mendapat panas melalui absorbsi. Hewan Gastropoda yang cangkangnya berukir dan berwarna terang, panas akan diradiasikan (dipantulkan) dari ukiran cangkangnya, sedangkan hewan Gastropoda yang bercangkang mulus dan berwarna gelap, panas akan mudah diserap.

Hewan Gastropoda juga perlu beradaptasi untuk mempertahankan diri dari pengaruh pukulan ombak. Gerakan ombak mempunyai pengaruh yang berbeda pada pantai berbatu dan pada pantai berpasir. Kebanyakan Gastropoda beradaptasi terhadap serangan ombak dengan jalan mempertebal cangkang, lebih tebal dibandingkan dengan individu yang sama yang terdapat di daerah subtindal dan nengurangi ukiran tubuh yang amat mudah pecah bila terpukul ombak.

Pada waktu makan, hewan Gastropoda harus mengeluarkan bagian- bagian berdaging dari tubuhnya. Hal ini berarti bahwa bagian-bagian yang terbuka ini harus tahan terhadap kekeringan. Karena itu, hewan tersebut hanya aktif jika pasang-naik dan tubuhnya terendam air. Ini berlaku bagi seluruh hewan baik pemakan tumbuhan, pemakan bahan-bahan tersaring, pemakan detritus, maupun predator. Dalam suatu habitat alami yang ditempati populasi suatu spesies, kerapatannya dapat berubah-ubah sejalan dengan waktu, namun masih dalam batas-batas tertentu. Tinggi rendahnya kerapatan populasi diduga disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang menyebabkan adanya peningkatan populasi adalah natalitas dan imigrasi, kalaupun ada mortalitas dan emigrasi tentu jumlahnya lebih kecil dari natalitas dan imigrasi.

Adanya natalitas populasi ditunjukkan oleh adanya individu yang berukuran kecil pada setiap pengamatan., sedangkan pengaruh migrasi ditunjukkan adanya spesies yang hidup di perairan bagian dalam ditemukan di daerah pinggir pantai karena terbawa oleh ombak. Hal ini mungkin juga berkaitan dengan tidak adanya substrat yang berbeda-beda seperti berpasir, berbatu dan berlumpur melainkan substrat yang ada hanyalah berupa substrat pasir. Faktor eksternalnya adalah mencakup kondisi abiotik pada saat pengamatan. Faktor eksternal yang diduga mempengaruhi populasi adalah salinitas.
Tingginya keanekaragaman di pantai Malalayang ini karena didukung oleh faktor lingkungan yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik yang terdiri dari flora dan fauna laut bagi Gastropoda dijadikan sebagai sumber makanan, sumber tempat berlindung dari predator-predator, dan sebagai tempat melekat bagi anak-anak Gastropoda yang masih kecil-kecil sampai menjadi dewasa, sedangkan faktor abiotik yang berupa suhu air, pH air,
oksigen terlarut, karbondioksida terlarut, intensitas cahaya dan salinitas sangat mendukung kehidupan Gastropoda untuk terus dapat survive, karena setelah diukur ternyata berada pada kisaran toleransi bagi Gastropoda untuk bertahan hidup.

Fauna yang ditemukan di pantai Malalayang antara lain kerang, ikan-ikan kecil, dan zooplankton lainnya tidak begitu mengganggu kehidupan Gastropoda walaupun ada persamaan dalam hal makanan tetapi karena pantai Malalayang mempunyai ekosistem yang boleh dikatakan masih alami memungkinkan makanan yang mereka butuhkan tersedia cukup banyak sehingga Gastropoda dapat hidup bersama dengan hewan-hewan tersebut.
Sebagian besar organisme laut bersifat poikilotermik, tidak dapat mengatur suhu tubuhnya sehingga selama hidupnya suhu tubuh organisme tergantung pada suhu air laut tempat hidupnya (Nybaken,1988). Suhu air laut merupakan faktor yang berpengaruh baik aktifitas metabolisme, pergerakan maupun penyebaran Gastropoda. Menurut Odum (1972) Intensitas cahaya mempengaruhi pola penyebaran organisme. Ada sebagian organisme yang menyukai cahaya dengan intensitas cahaya yang besar, namun ada juga organisme yang lebih
menyukai cahaya yang redup.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan di kawasan pesisir pantai Malalayang, spesies Gastropoda yang terdapat di daerah ini yaitu : Pila ampullaceal, Polinices tumidus, Natica tigrina, Recta sp, Ligamentina sp, dan Spesies A

B. Saran

Usaha pelestarian perlu mendapatkan perhatian yang cukup baik bagi masyarakat sekitar maupun PEMDA setempat untuk selalu menjaga kelestarian keanekaragaman jenis di pantai Malalayang agar tetap lestari dan hendaknya masyarakat sekitar dapat memanfaatkan cangkang maupun dagingnya sebagai sumber perekonomian tanpa harus merusak atau mengganggu kelestarian jenisnya.

DAFTAR PUSTAKA

Dharma , B . 1988. Indonesian Shells . Jakarta : Sarana Graha

Ewusie ,J.Y.1990. Ekologi Tropika. Bandung : ITB

Nontji , A. 1986. Laut Nusantara. Jakarta : Djambatan

Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta : PT. Gramedia

Odum , E. P. 1993 . Dasar - dasar Ekologi. Terjemahan Tjahjono Samingan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press