Beranjak kuliah saya sudah mulai berani mengungkapkan perasaan. Saya juga tidak ada segan untuk menyapa orang terlebih dulu. Saya merasa sya paling berhasil waktu itu, lantaran saya punya pacar, saya pandai, saya jadi pinter ngomong, saya jadi kurus, dan ada juga yang suka sama saya (waktu dulu boro-boro ada yang suka)...
Saya terus dapetin kesuksesan-kesuksesan yang sangat luar biasa. Disaat itulah saya mulai menjauh dari Tuhan. Saya mulai menganndalkan diri saya sendiri. Saya mulai tidak perduli dengan dia. Baca Alkitab jarang, berdoa pun jarang. Namun saya enjoy saja dengan kelakuan baru saya tersebut. Saya mulai menganggap kalau semuanya karena saya, lantaran kerja keras saya , saya bisa jadi seperti ini, diterima di masyarakat. Namun ternyata Tuhan tidak tinggal diam dengan perbuatan saya yang menyakitkan hatinya itu. Makanya Tuhan menegur saya sampai akhirnya menghukumm saya . Saya putus dengan pacar saya (namun sangat saya syukuri, sebab ternyata pacar saya adalah orang yang memang tidak pantas untuk saya), nilai ujian saya jeblok, saya juga terkena penyakit pelupa, saya tidak bisa mengingat yang saya hapalkan dalam waktu sepersekian detik saya lupa lagi, bahkan saya tidak tahu lagi menghitung, kalau dulu saya kurus atau badannya bagus,sekarang semakin saya ingin diet, semakin bertambah berat badan saya. Saya semakin terpuruk dalam jurang kegagalan. Saya mulai menyalahkan Tuhan, saya bukannya mencariNya saya malahan semakin menjauh darinya. Saya tidak patuh pada perintahNya lagi. Saya dikuasai oleh kedagingan saya, saya merasa iri dengan orang lain, saya menjadi seorang yang pelit, malas bekerja dan jarang beribadah.
Saya kemudian disadarkan oleh KKR yang selama 6 hari ini diadakan di sebelah rumah kami. Inilah rencana Tuhan yang sangat indah dalam kehidupanku. Saya bisa lagi merasakan kasihnya menyapa dalam kebaikan. Dia sangat pemaaf bagi kita yang meminta maaf daripadaNya. Saya sangat diberkati oleh firman yang diberikan oleh seorang hamba Tuhan. Tuhan telah mengetuk pintu hati saya untuksegera bertobat.Karena kedatanganNya semakin mendekat. Dia mau supaya saya dapat bertemu denganNya di sorga. Di mau semuanya bisa menyaksikan kemuliaan Tuhan di sorga. Sehingga kita dapat hidup kekal selama-lamanya. Kita tidak tahu tentang hari esok akan seperti apa. Namun, Tuhan sudah berjanji untuk menjaga dan menyertai kita disetiap waktu. Dan Tuhan tdak pernah ingkar janji. Ia kaan terus setia sampai selamanya